BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahun 2013 merupakan tahun yang panas dingin bagi perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak panas dingin,pertengahan tahun ini masyarakat Indonesia baru saja dihadapkan dengan aneka kebijakan. diantaranya penghematan subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM yang secara otomatis mengakibatkan bertambahnya inflasi, kelangkaan bahan pangan seperti daging yang masih belum dapat swasembada.
Belakangan ini yang ramai diberitakan di berbagai media, baik cetak maupun elektronik yang menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan kebijakkan pemerintah yaitu low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah ramah lingkungan di dalam menaggapi beredarnya mobil-mobil “murah” di Indonesia. Kebijakkan ini tentunya mengundang pro dan kontra yang sangat luar biasa di masyarakat kita, dan salah satu alasan pemerintah mengambil kebijakan ini untuk menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN di 2015 mendatang.
1.2 Perumusan masalah
1. pro dan kontra Low Cost Green Car
2. Dampak dari Low Cost Green Car
3. solusi dari low cost green car
1.3. Tujuan Penulisan
Agar kita dapat mengetahui dampak apa yang ditimbulkan dan solusi apa yang diambil
1.4. Metode Penulisan
Untuk mengumpulkan informasi tersebut, teknik yang dipergunakan penulis adalah studi
pustaka
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1. Pro dan Kontra Low cost Green Car
Kontroversi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah mengenai LCGC yang tertuang dalam Peraturan
Mentri Perindustrian (Permenperin) Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 baru-baru ini banyak menuai pro-kontra. Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil emisi karbon rendah atau low emission carbon yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang kendaraan yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Peraturan itu menyebutkan salah satunya adalah penghapusan pajak bagi penjualan mobil hemat energy dengan kapasitas mesin di baah 1200cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit di baah 20 km per liter.
Jika kita lihat, di satu sisi hadirnya LCGC atau yang lebih dikenal dengan “mobil murah” dapat meningkatkan iklim investasi di Indonesia namun di sisi lain akan banyak menimbulkan kontra terkait
kesiapan sarana prasarana kesediaan jalan kita dalam menampung sejumlah kehadiran mobil murah yang ada di jalanan. Dalam hal ini jalan yang kita punya sudah penuh dan sesak di kota – kota besar di negeri ini, terutama di kota Jakarta yang memang sampai saat ini masih menjadi jantung urat nadi pemerintahan dan perputaran ekonomi di Indonesia. Data yang dapat kita lihat ternyata pertumbuhan kendaraan di Jabodetabek tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas jalan. Ini menjadi sebuah fakta yang tidak sebanding dengan apa yang dijanjikan pemerintah kepada masyarakat terkait kebijakan transportasi kita, bahkan di Jakarta sendiri ketika dihitung perharinya rata-rata terdaftar 1.284 kendaraan baru masuk.
2.2 Dampak Low Cost Green Car
Sedangkan dampak yang mungkin timbul adalah Tentunya meningkatkan penggunaan mobil pribadi di jalan yang berakibat pada meningkatnya kepadatan lalu lintas, dan meningkatkanya konsumsi BBM. Belum lagi permasalahan lainnya seperti peminat angkutan umum akan semakin berkurang, dominasi angkutan pribadi pada angkutan lebaran akan semakin meningkat. "Bergulirnya program mobil murah ini dampaknya berantai, dan perlu upaya keras instansi terkait untuk meminimalisir dampak negatif tersebut
2.3. Solusi Low Cost Green Car
Mungkin ada beberapa tawaran solusi yang dapat kita bersama tawarkan dalam hal ini seperti contohnya pemaksimalan transportasi angkutan umum, baik itu bus, KRL ataupun sejenisnya. serta membangun infrastruktur yang baik dan merata di seluruh Indonesia Kemudian pembuatan kawasan terpadu yang terintegrasi dengan titik – titik transit transportasi harus sudah dipikirkan dan mungkin kita bisa mulai memakai konsep Park A Ride yaitu dimana disediakan kawasan parkir yang terintegrasi untuk transportasi baik itu Kereta Api ataupun Bus kota.
BAB 111
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Kebijalan mobil murah atau LCGC dinilain kurang tepat di Indonesia, hal ini justru akan menambah masalah yang ada seperti bertambahnya volume kendaraan dan meningkatnya permintaan BBM, yang bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah untuk mengurai kemacetan dan akan menyebabkan langkahnya BBM
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/09/24/mobil-murah-low-cost-green-car-lcgc-dari-sudut-makroekonomi-dan-untuk-siapa-594697.html
http://jakarta.kompasiana.com/transportasi/2013/09/21/pro-kontra-mobil-murah-lcgc-low-cost-green-car-591852.html
http://datacenterukp.wordpress.com/2013/10/08/pro-kontra-hadirnya-lcgc-low-cost-green-car/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar